Sabtu, 04 Agustus 2012

Bakaco - Surya Paloh Miliki Saham Perusahaan Australia

 

Perusahaan tambang emas ini tengah bersengketa dengan mitranya di RI.

 

VIVAnews - Pengusaha dan politikus, Surya Paloh, memperoleh jatah saham sebesar 5 persen dari perusahaan tambang asal Australia, Intrepid Mines Limited.

Dikutip VIVAnews dari laman theaustralian.com.au, disebutkan, perusahaan bakal menerbitkan saham sebanyak 27 juta unit yang akan diberikan kepada Surya Paloh. Sayangnya, tak disebutkan nilai dari penerbitan saham baru tersebut, mengingat perlu adanya persetujuan dari pemegang saham lain.

Chief Executive Officer (CEO) Intrepid, Brad Gordon, dalam keterangannya mengatakan, pemilihan Surya Paloh sebagai salah satu pemegang saham perusahaan diharapkan bisa membantu upaya promosi bisnis perusahaan serta peluang yang ada di Indonesia.

"Jaringan luas yang dimiliki Surya Paloh serta pengalamannya dalam mengarahkan bisnis di Indonesia akan menjadi keuntungan besar bagi perusahaan dalam upaya menjaga bisnis di Indonesia dan memperluas kerja sama di berbagai sektor," kata Gordon.

Dia menambahkan, Surya Paloh selama ini terkenal sebagai pebisnis yang bergerak di bidang minyak dan gas serta sektor hotel dan properti.

Masuknya nama Surya Paloh dalam jajaran pemegang saham Intrepid berlangsung kurang dari sepekan dari terbitnya laporan keuangan perusahaan yang mengalami rugi sebesar US$31,97 juta.

Dengan masuknya pemilik media itu, Intrepid berharap bisa menyelesaikan masalah kerja sama perusahaan yang selama ini terjadi, serta masalah hukum lain terkait operasional perusahaan di Indonesia.

Kurang dari dua pekan lalu, sebanyak 660 karyawan dan tujuh ekspatriat diminta untuk keluar dari proyek tambang emas dan perak Tujuh Bukit, Banyuwangi, Jawa Timur. Langkah itu seiring putusnya hubungan kerja sama perusahaan dengan mitra lokal, Indo Multi Niaga.

Tambang Tujuh Bukit dikabarkan merupakan proyek tambang emas dengan deposit terbesar di dunia. Endapan porphyry yang besar di Tujuh Bukit mengandung cadangan sekitar 6,8 miliar kilogram (15 miliar lbs) tembaga dan 0,71 juta gram (25 juta oz) emas yang membuatnya menjadi proyek kelas dunia, atau dua kali ukuran cadangan emas Newmont di Batu Hijau, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Izin Usaha Pertambangan-Eksplorasi dan IUP Operasi Produksi diberikan kepada PT Indo Multi Niaga pada 25 Januari 2010 oleh Bupati Banyuwangi, Jawa Timur dengan nomor SK 188/05/KP/429.012/2007 untuk lahan seluas 11,621.45 hektare. (art)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar